Kamis, 05 Mei 2011

Perumusan Masalah

Pengertian
Perumusan masalah merupakan salah satu tahap diantara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam penelitian. Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia bahkan tidak akan membuahkan apa-apa dan tujuan penelitian menjadi tidak jelas dan tidak terarah.

Perumusan masalah diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun sebagai fenomena yang terkait dengan fenomena yang lain, baik ia sebagai sebab maupun akibat.

Berdasarkan sifatnya perumusan masalah dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

  1. Perumusan masalah deskriptif yaitu apabila rumusan masalah penelitian tersebut tidak menghubungkan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lain.
  2. Perumusan masalah eksplanatoris yaitu apabila rumusan masalah penelitian tersebut menunujukkan adanya hubungan atau pengaruh antara dua atau lebih fenomena.
Adapun fungsi perumusan masalah adalah sebagai berikut :
  1. Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan.
  2. Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian dari suatu penelitian. Perumusan masalah ini tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai dilapangan.
  3. Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Peneliti dapat memilih data yang diperlukan dan tidak diperlukan melalui perumusan masalah karena peneliti menjadi tahu data yang relevan dan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi penelitiannya melalui perumusan masalah.
  4. Peneliti dapat menentukan populasi dan sampel penelitian dengan mudah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rumusan masalah penelitian adalah :
  1. Masalah dirumuskan dalam bentuk-bentuk pertanyaan.
  2. Masalah dirumuskan secara singkat, jelas, padat serta tidak menimbulkan kerancuan pengertian.
  3. Masalah dirumuskan dalam susunan kalimat yang sederhana dan mengurangi penggunaan istilah yang belum baku.
  4. Rumusan masalah harus mencerminkan keinginan yang hendak dicari atau dicapai.
  5. Rumusan masalah tidak mempersulit pencarian data lapangan terutama terhadap data langka.
  6. Rumusan masalah dapat dipakai sebagai dasar dalam merumuskan hipotesis.
  7. Rumusan masalah haruslah direfleksikan kedalam judul penelitian.

2 komentar:

Perumusan masalah tu pe kuliah pe penulisan skripsi masih di pake,..
belajar yg rajin ya kawan.. :D

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More