Masih Dalam Masa Percobaan

Website ini masih dalam masa percobaan

Mohon Saran, dan kritikannya

Kami selalu merasa terbuka atas segala saran dan kritikan karena tak ada yang sempurna di dunia ini.

Jasa Pembuatan Website

Kami menyediakan jasa pembuatan website dengan harga yang terjangkau dan dapat anda pesan sesuai dengan keinginan anda.

Jasa Perbaikan/Maintenance Warnet

Kami menyediakan jasa pembuatan, perbaikan/maintenance warnet, khusus daerah Kab. Pinrang, dan kepuasan anda adalah misi dari kami. Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kami.

Sabtu, 23 April 2011

Tips Menulis Latar Belakang

Apa si itu latar belakang ? Penting atau tidak ?
Terkadang dalam suatu karya tulis dibagian pendahuluan pasti ada latar belakang. Terkadang kita tidak mengetahui apa yang harus ditulis dilator belakang sehingga kita menganggap itu hanya basa basi. Sebenarnya latar belakang itu sangat berguna bagi pembaca dimana dengan membaca latar belakang pembaca dapat mengerti apa yang mendasari kita untuk membuat suatu karya tulis, masalah apa yang kita bahas dalam karya tulis kita.

Karena pentingnya latar belakang maka peneliti atau penulis harus dapat mengemukakan alasan (argumentasi) atau hal-hal yang mendorong pentingnya dilakukan penelitian, proses identifikasi masalah, pentingnya (urgensi) masalah yang diteliti, bagaimana permasalahan hingga saat ini belum ada solusi, dan bagaimana solusinya. Dan yang perlu diingat oleh peneliti atau penulis bahwa masalah yang akan dijadikan “rumusan masalah” dalam penelitian merupakan akibat dari latar belakang, sehingga antara latar belakang dengan rumusan masalah menjadi sangat terkait. Artinya tidak akan ada masalah jika tidak dilatar belakangi oleh beberapa kenyataan/fakta yang diuraikan dalam latarbelakang.

Latar belakang yang baik, harus mengandung unsur-unsur berikut :

   1. Kondisi ideal mencakup keadaan yang dicita-citakan, atau diharapkan terjadi. Kondisi ideal ini  biasa dituangkan dalam bentuk visi dan misi yang ingin diraih.
   2. Kondisi aktual merupakan kondisi yang terjadi saat ini. Biasa menceritakan perbedaan situasi antara kondisi saat ini dengan kondisi yang dicita-citakan terjadi.
   3. Solusi merupakan saran singkat atau penawaran penyelesaian terhadap masalah yang dialami sebelum melangkah lebih lanjut ke pokok bahasan.


Untuk itu agar terjamin keruntutan alur ide yang baik beberapa saran berikut dapat diikuti :

1) Alinea pertama :

Dalam alenia pertama ungkapkan gambaran situasi secara umum, kondisi-kondisi umum yang terkait dengan topik atau permasalahan. Pada akhir alenia arahkan ke dalam situasi khusus, atau lebih spesifik mengarah ke topik atau permasalahan yang akan dibahas.

2) Alenia ke dua :
Uraikan dalam alinea kedua realitas masalah yang akan diteliti. Tunjukkan bahwa masalah yang diteliti benar-benar riil/ada/dirasakan di tempat/ lingkungan tertentu. Untuk itu beri dukungan data/fakta secukupnya. Pada tahap ini analisis dokumen/catatan harian/kajian pustaka/observasi harian dapat disajikan untuk mendukung realitas masalah tersebut. Oleh sebab itu, kondisi awal (jumlah, karakteristik, dst.) harus dipotret secara jelas sehingga kelak dapat dilihat perbedaannya dengan kondisi akhir/ setelah diberi solusi/intervensi dari hasil penelitian.

3) Alenia ke tiga :
Dalam alenia ketiga: tunjukkan masalah yang akan diteliti bersifat problematik (artinya : masalah tersebut perlu dipecahkan). Untuk itu, sajikan alasan–alasan mendasar dan mendesak bahwa masalah itu perlu dipecahkan. Tunjukkan pula posisi penelitian ini dalam khasanah penelitian-penelitian sebelumya sehingga urgensinya jelas.

4) Alenia ke empat :
Dalam alenia empat tunjukkan manfaat penelitian. Manfaat–manfaat nyata yang segera dapat dirasakan disajikan.

5) Alenia ke lima :
Pada alenia ke lima : hal-hal lain yang perlu ditambahkan, seperti: (a) focus penelitian, (b) hal-hal yang dianggap perlu.

By : A.Muh. Fais

Referensi
http://karyailmiahremaja.blogspot.com

Jumat, 22 April 2011

Sejarah KIR SMA 2 Pinrang

     Pembentukan KIR menjadi organisasi di SMA Negeri 2 Pinrang itu berawal dari niat seorang siswa SMA 2 Pinrang yang bernama A. Fais, ia mulai jenuh dengan kesehariaannya di sekolah yang hanya bolos, mabuk, merokok di kantin.

     Kemudian pada hari Sabtu jam pengembangan diri anak ini mengikuti pengembangan diri bagian Basket. Ketika ia bermain basket terdengar di telinganya “bagi peserta pengembangan diri bidang KIR silahkan menuju ruangan X.2″. Terlintas di benaknya untuk mengikuti pengembangan diri KIR karena ia bermaksud membuat organisasi yang dapat menampung kreatifitas siswa SMA 2.
     Ketika ia memasuki ruangan seisi ruangan terheran dan mengatakan “ada setan apa yang merasukimu hingga kau sampai di tempat ini”, dia mengatakan tidak ada semua hanya berlandaskan perubahan.
    Kemudian dia mengajukan pembentukan organisasi KIR dan ditunjuklah orang-orang inti untuk mengupayakannya dari pembina yaitu Ketua A.Muh. Fais Wahid dan dibantu oleh 4 rekannya yaitu Ririn, Nurhidayat, St. Rifqa, dan Esly.
Proposal yang telah dibuat A. Fais disetujui dan terbentuklah organisasi KIR dengan penunjukkan ketua secara langsung dipilih A. Fais dan wakilnya Nurhidayat, Sekretaris St. Rifqa, Bendahara Esly. dan seksi umum Ririn.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More